|
|
Waktu itu, merupakan hari pertama kami masuk sebagai anggota keluarga besar SMUBOY. Semua siswa baru tahun ajaran 98/99 dibariskan dilapangan untuk apel pagi yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB. Tapi aku lupa kalo' itu hari masuk jam setengah enam pagi, jadi dengan santai aku masuk pukul 07.00 dan apel pun udah mau selesai, tapi untungnya aku nggak kena marah panitia PLS waktu itu. Setelah apel selesai, semua masuk ruang kelas yang telah ditentukan (karena kelas sudah dibagi sebelumnya), bersama pendamping kelasnya masing-masing. Kita masuk di ruang kelas paling selatan + paling timur yang saat ini dihuni oleh anak kelas 3 IPA 4. Saat itu kami sudah menjadi satu keluarga baru, keluarga kelas satu satu. Setelah berkenalan dengan pendamping kelas, lalu kita saling mempromosikan diri masing-masing sebagai langkah awal menjalin tali persohiban. Dari ........siswa, hanya ada satu siswa yang nggak hadir kala itu, Anang Najib Pamungkas, yang masih di JT saat itu. Setelah semua pada kenal satu sama lain, tiba waktunya membentuk susunan pengurus kelas [ketua kelas dan menteri-menterinya]. Sebagai kandidat ketua dipilih anak dari Bandung dan aku sendiri (wah, padahal kau nggak siap untuk itu), tapi apa boleh buat tai kambing bulat-bulat, temen-temen dari SMPku banyak yang mengajukanku. Dengan agak gugupaku maju dengan putra Bandung untuk divoting. Dan alhasil aku yang terpilih, sebenarnya aku sempat bingung waktu itu , tapi ya udah kita jalanin aja. Setelah pengurus kelas terbentuk tiba-tiba panitia PLS dari Sie Kedisiplinan masuk dengan wajah seperti kucing garong dan lagak yang bikin aku mau muntah. Dan yang lebih mengejutkan lagi, mereka menyuruh ketua kelas baru (yang kebetulan aku) untuk maju dan berpidato singkat.Majulah aku dan mulai buka mulut, eh tiba-tiba mereka bentak -bentak aku (untung aja aku nggak jantungan), karena waktu itu aku lupa nggak ngucapkan salam pem pembuka ditambah lagi waktu itu hanya kau yang pakai sandal bukan sepatu. BT jadinya aku........................................................